Sabtu, 06 September 2008

SENSE OF CRISIS VS SENSE OF BELONGING


SENSE OF CRISIS VS SENSE OF BELONGING

Penting nya kepekaan dan rasa saling memiliki di lingkungan sekitar.
Apa itu kepekaan dan saling memiliki ?
Kepekaan merupakaan rasa memahami sekaligus mengerti akan keadaan lingkungan sekitar.
Saling memiliki merupakan rasa kesadaraan dalam diri untuk sesuatu yang bersifat kebersamaan.
Dapat ditarik kesimpulannya bahwa kepekaan dan rasa saling memiliki saling berikatan dan tak dapat dipisahkan. Seperti contoh nya adalah anatomi tubuh dan fisiologi nya yang merupakan perpaduan alamiah yang tak dapat dipisah-pisah.
Siapakah yang harus mempunyai rasa kepekaan tinggi dan rasa saling memiliki tersebut ?
Adalah kita manusia yang mempunyai akal pikiran agar dapat mengerti antara satu dengan yang lainnya.
Kenapa kita harus mempunyai rasa kepekaan dan rasa saling memiliki ?
Agar konfrontasi yang tidak penting dapat terhindarkan dan terwujudnya lingkungan yang dinamis (tidak statis) dan progresif.
Dimana kita harus menggunakan rasa kepekaan dan rasa saling memiliki itu ?
Yang pastinya di lingkungan sekitar kita yang mana disana terdiri dari berbagai macam karakteristik budaya dan suku yang beraneka ragam (plural) yang mana sehingga terwujudnya rasa kedamaian dan kenyamanan akan kehidupan bermasyarakat di lingkungan sekitar.
Kapan rasa kepekaan dan rasa saling memiliki itu harus digunakan dan dalam situasi yang seperti apa ?
Ketika sudah berada dilingkungan khalayak banyak dan di dalam situasi banyak orang yang beraktifitas, baik aktifitas primer atau sekunder.
Bagaimana kepekaan dan saling memiliki dapat menjadi jaminan akan terciptanya keadaan kondusif yang sesuai dengan keinginan ?
Kembali ke fitrah manusia bahwanya manusia secara fitrah ingin di hargai, di hormati, dan di perhatikan serta di akui akan eksistensinya. Pun manusia memiliki fitrah kerjasama serta kepeduliaan akan sesamanya. Disinilah jaminan dari rasa kepekaan dan rasa saling memiliki berperan banyak. Jaminan merupakan harga mati yang harus terwujud dan merupakan core value di dalam menjawab terwujudnya dan terciptanya iklim yang harmonis yaitu keadila social bagi seluruh rakyat Indonesia.
SENSE OF CRISIS dan SENSE OF BELONGING merupakan sepele kata yang tak banyak orang untuk mau tahu dan bahkan mengerti akan makna implisitnya. Kenapa bisa begitu ? Karna modernitas yang terus bergulir dan banyak dari kita owner (yaitu masyarakat) tak dapat mem membranisasikan kemajuan modernitas itu sendiri sehingga pola pragmatisme dan instant hasil yang didapatkan.
Dapatkan menjawab serta menandingi kemajuan saat ini dengan modal seperti itu ?
Akan terjawab didiri kita yang merasa pemerhati lingkungan sekitar.

“BERGERAK UNTUK BERFIKIR”
Muhammad Iqbal El Mubarak

Budaya Kejujuran



Budaya Kejujuran Di Balik Usaha Sablon
(What-who-why-where-when-How)
Pak Abdul namanya, beliau seorang entrepreneurship di bidang sablon menyablon apapun yang menyangkut tentang kain di bumi Nanggroe Aceh Darussalam. Pak Abdul hanyalah seorang penyablon kain seperti penyablon penyablon lainnya, dan tidak ada hal yang special dari beliau, penampilan nya yang biasa dan tutur kata yang sederhana pula didalam melayani pelanggannya. Membuat banyak pelanggan tertarik untuk kembali kesana apabila ada kesempatan untuk bekerjasama kembali. Selain pelayanan yang baik, kreatifitas dan profesionalitas didalam ketepatan janji menyelesaikan pekerjaan juga membuat pelanggan menjadi yakin untuk menanamkan kepercayaan kembali bila ada proyek.
Paska tsunami&konflik di NAD membuat inflasi harga-harga barang membumbung tinggi, yang berefek ketidak sanggupan masyarakat untuk membeli menurun. Pak Abdul seorang entrepreneurship dibidang sablon memecahkan keheningan di bumi NAD, dengan harga yang murah serta bisa dibilang setara dengan harga-harga sablon seperti di Jakarta dan Bandung membuat para pelanggannya terkejut akan kemurahan jasa yang ditawarkannya. Professional sangat tepat disematkan ke beliau, karna ketepatan janjinya untuk menyelesaikan pesanan pelanggan (tepat waktu/sesuai time line) dan bahkan pecah rekor karna pekerjaan sudah selesai sebelum waktunya menjadi nilai plus plus yang didapatkan pak abdul di mata para pelanggannya. Karna kelebihannya itulah membuat saya (penulis) menjadi tertarik untuk berdiskusi dengan beliau untuk mencari tahu “kok bisa pak abdul seperti itu” dan hingga saya mendapatkan point-point resep dibalik itu semua. Point apakah itu ? nanti akan saya jelaskan sedetail detailnya di akhir cerita ini.
Dibalik ke profesionalannya itu tentu tidak terlepas dari suatu keyakinan kuat dan jiwa militan penuh semangat takkan terlepas. Keyakinan kuat dan jiwa militan penuh semangat itu tidak didapatkan dalam satu hari akan tetapi proses yang panjang atau sering kita sebut track record. Sebelum pak abdul menjadi entrepreneurship mandiri beliau pernah menimba ilmu di tempat lain yang mana ketika itu beliau menjadi pekerja di tempat tersebut. Ketekunan akan pekerjaannya di bidang sablon telah mendarah daging di saat itu, dengan dibuktikannya beliau dapat menyelesaikan pekerjaannya tersebut dengan tepat waktu dan tanpa ada rasa mengeluh. Berjalan nya waktu, pak abdul mulai merasa ketidaknyamanannya di tempat ia bekerja tersebut. Karna dengan bertambahnya umur bumi ini juga ikut berpengaruh terhadap pak abdul akan kebutuhan hidupnya bersama istri dan anak tercintanya. Keputusan untuk berhenti dari tempat ia bekerja menjadi sangat beralasan dikarnakan gaji yang didapatkan tidak seimbang dengan kebutuhan yang ia sudah desainkan. Keanehan yang menurut pak abdul rasakan adalah dengan berkurangnya gaji ia dan teman2nya disaat pelayanan jasa tersebut menurunkan gajinya disaat usaha tersebut semakin maju. Keputusan untuk keluar dan berspekulasi mendirikan usaha sendiri menjadi tekad bulat didalam prinsip hidupnya. Dengan modal pengalaman yang pernah didapatkannya itu, pak abdul yakin bahwa ia akan berhasil didalam spekulasinya untuk menjadi entreprenuership mandiri yang progresif,dynamis,dan tidak statis didalam pelayanan terhadap pelanggannya nanti. Pak abdul memecah keheningan disaat pengusaha-pengusaha sablon lainnya di NAD mematok harga yang tentunya berbeda dengan harga harga seperti di DKI JAYA,Bandung, dan Medan (yang dekat dengan NAD dan sering menjadi lumbung tempat warga aceh membelanjakan uangnya ke daerah tersebut). Pak Abdul memecah keheningan tersebut dengan mempublikasikan jasa pelayanannya yang setaraf dengan harga harga seperti di DKI JAYA, Bandung, dan Medan. Apa dampaknya ? Dampaknya banyak public yang ingin merasakan pelayanan jasanya tersebut. Ditambah dengan komitmennya menyelesaikan pekerjaannya tersebut dengan tepat waktu atau bahkan belum pada saat waktunya membuat para customer barunya menjadi semakin percaya dan menempatkan diri menjadi status langganan apabila ada job proyek baru.
Kesemua hal itu menjadi momok perbincangan khalayak ramai tentunya dan juga pelanggan tentunya. dan juga bahkan para entrepreneurship di bidang pelayanan jasa sablon lainnya.
Dengan tekad yang kuat serta dengan bermodalkan pengalaman yang cukup, pak abdul tergolong sukses didalam usahanya untuk saat ini. Namun ada hal yang sangat sangat terpenting yang saya akan ceritakan di lembaran ini, dan mungkin merupakan komposisi utama dari maksud dan tujuan saya membuat kisah seorang pelayan jasa di bidang sablon ini. Sesungguhnya pak abdul merupakan satu dari sekian orang lainnya yang saya anggap telah jarang dan mungkin cuma belian saja yang memiliki. Kelangkaan yang dimaksud adalah keberanian untuk mengatakan tidak dalam suatu hal yang bernama kejujuran. Kejujuran yang seperti apa ? Kejujuran didalam menuliskan nominal harga sablon ketika di lembaran nota/kwitansi kepada customernya. Ia tidak mau sedikitpun untuk merubah nominal angka yang disebabkan ia mau menjaga ke profesionalan pekerjaan yang di jalankan sekarang ini. Ia berkata siapapun pelangannya dan darimana pun asalnya ia tetap akan menliskan nominal riil dari harga transaksi tersebut. Karna apa ia seperti itu ? iya ingin menjaga nama baik usahanya tersebut dengan tetap komitmen dengan apa yang ia publikasikan di khalayak ramai bahwa usah bidang sablon yang ia miliki tersebut merupakan usaha yang profesional dan terjangkau oleh publik dalam segi harga dan kwalitas yang tidak kalah pula dengan yang lain. Dan dia bercerita juga, bahwa sangat banyak dan bahkan hampir dibilang 90% setiap pelanggan yang bertransaksi di tempatnya selalu meminta bantuannya agar nominal angka harga barangnya dinaikkan sesuai pesanan si customer, akan tetapi ia menolak dengan sopan,tenang, dan tegas ”bahwa ia tidak dapat membantu untuk hal yang seperti itu dikarnakan ia menyadari bahwasanya perbuatan seperti itu merupakan hal yang kurang baik dan telah membudaya” sehingga sangat berpengaruh dengan roda kwalitas dan kredibilitas usaha yang dijalankannya tersebut. Pak Abdul merupakan orang yang langka di zaman ini, dan patut menjadi contoh untuk kita semua bahwasanya ”usaha tanpa pondasi yaitu kejujuran” akan sulit dapat berkembang dengan baik, dan sekalipun dapat berkembang tidak akan berjalan lama waktunya. Kesimpulannya suatu pekerjaan yang dilakukan dengan penuh kecintaan,kesabaran,keuletan,kedisiplinan,keprofesionalan, dan kejujuran akan membuahkan hasil yang tidak akan pernah kita bayangkan sebelumnya. Karna proses yang telah dijalankan oleh pak abdul adalah strategi tepat didalam berusaha/berbisnis sablon menyablon. Mudah mudahan ALLAH SWT membukakan pintu pikiran kita sehingga kita yang khususnya saya (penulis) dan teman (yang membaca) dapat menjadi tauladan akan cerita singkat tentang ”pak abdul” ini.

“BERGERAK UNTUK BERFIKIR”
Muhammad Iqbal El Mubarak

JIWA YANG SEPI


JIWA YANG SEPI

Jiwa sepi ntah kenapa bisa seperti itu, semua seperti telah hilang . Mencoba memaksa untuk mengeluarkan isi hati dengan menulis serta merangkai kata akan tetapi tetap juga tidak dapat merubah keadaan jiwa yang sepi. Melihat matahari di pagi hari dan menengok bulan di malam hari tetap juga tak dapat menghibur jiwa yang sepi. Tertampar oleh larut kesunyian, seperti malas untuk melangkah ke setiap anak tangga yang berada di depan pelupuk mata. Jiwa yang sepi kenapa engkau hampiriku ? Kenapa engkau renggut keceriaanku ? Dan kenapa tidak sekalian engkau ambil raga ini ? Jiwa dan Raga merupakan satu padu yang tidak dapat terpisah sampai kapanpun kecuali pencuri ulung yang telah terlatih dan tersertifikasi oleh alam di balik gunung kidul sana.

Jiwa yang sepi takkan ada obat penawarnya kecuali kebahagiaan yang lepas tak terikat kepentingan. Melongok kembali ke belakang akan lahirnya tujuan hidup yang membahagiakan dan sekaligus merilekskan sejenak otak kotor dipikiran yang nampak banyak akan virus yang terus berkembang biak. Musim semi telah berganti dengan musim hujan dan hasilnya tetap juga jiwa yang sepi tak terobati. Terus kepiluan yang didapat oleh karna kemajemukan keadaan yang telah melampaui batas.

BERGERAK UNTUK BERFIKIR

Muhammad Iqbal El Mubarak